Jumat, 12 Desember 2008

"Bentuk Angin"


Dalam Bentuk Badai Tropis

Klasifikasi:


Siklon Tropis merupakan istilah yang bersifat umum, selanjutnya menurut tingkat kematangan formasi bentuk dan kekuatannya siklon tropis dapat diklasifikasikan atas:


1. Depresi Tropis (Tropical Depression)
Pada depresi tropis sudah terjadi sistem tekanan rendah yang menyebabkan lingkaran awan dan badai petir pada suatu daerah tertutup namun belum terlihat bentuk spiral dan mata. Kecepatan angin berkisar dari 17 hingga 33 knot. Pada depressi tropis tidak diberikan nama yang khas



2. Badai Tropis (Tropical Storm)
Pada badai tropis mulai terlihat bentuk spiral, namun tidak terlihat adanya mata. Kecepatan angin maksimum berkisar dari 17 hingga 33 meter per detik ( 34 s/d 63 knot, 39 s/d 73 mph atau 62 s/d 117 km/jam). Untuk Badai Tropis diberikan nama-nama yang khas untuk membedakan antara setiap kejadian badai tropis.


(Sumber:e-Dukasi.net@)

"HATI NURANI"



Setiap manusia mempunyai HATI NURANI yang menuntut manusia

untuk berlaku berdasarkan prinsip-prinsip moral, seperti bertindak adil, benar, dan jujur.
Tuntutan tersebut bersifat mutlak atau tidak bisa ditawar-tawar, bukan berdasar pertimbangan untung atau rugi, bukan pula berdasarkan perasaan senang atau tidak senang, misalnya saja bila ada orang yang tidak melakukan tindakan moral (seperti mencuri, membunuh, menganiaya, berlaku tidak adil, dll), orang tersebut akan merasa malu, bersalah dll, bahkan seandainya tidak ada orang lain yang mengetahuinya.



Pertanyaannya, "Dari manakah tuntutan HATI NURANI yang bersifat mutlak tersebut?" Pastilah bukan sebuah realitas di luar diri manusia (misalnya alam, orang lain, atau masyarakat), karena tuntutan apapun yang berasal dari luar selalu masih dapat dipertanyakan oleh SUARA HATI, "Apakah tuntutan dari pihak luar tersebut sesuai atau tidak dengan tuntutan HATI NURANI?". Dapat ditambahkan bahwa tuntutan dari pihak luar hanya mengikat sejauh tidak bertentangan dengan HATI NURANI (seperti apa yang baik, adil, jujur, benar, dan sebagainya).



Tuntutan yang bersifat mutlak tersebut pasti juga bukan berasal dari diri sendiri sebab tidak mungkin manusia mewajibkan dirinya secara mutlak. Kalau ia dapat mewajibkan diri, maka ia juga dapat mencabut tuntutan tersebut. Dengan demikian tuntutan tersebut pasti lah berasal dari realitas yang transenden, mengatasi segala, personal, dan suci.



Personal: sebab yang bisa memanggil dan menuntut hanyalah realitas yang personal yang tahu dan memperhatikan. Terhadap binatang/benda, kita tidak bisa atau tidak perlu merasa malu. Realitas yang baik dan suci: sebab terhadap bajingan, kita tidak bisa merasa malu atau bahkan kita sering merasa tidak bersalah bila kita mencuranginya.



Disebut yang transenden: sebab kriteria tersebut (a. dan b.) tidak bisa ditemukan dalam dunia ciptaan yang selalu memiliki keterbatasan. Dan dalam tradisi teologi bahkan dalam tradisi filsafat "realitas yang transenden tersebut sering disebut dengan sebutan ALLAH.



Namun demikian suara hati jangan disamakan dengan suara Tuhan. Ia suara lubuk hati kita sendiri tapi yang berhadapan dengan Tuhan dan karenanya menilai tantangan-tantangan yang dihadapi dari sudut Tuhan. Dari pengalaman ini yang ilahi tidak menjadi objek pengetahuan kita dan karena itu implikasi suara hati uang menunjuk pada Tuhan dapat disangkal oleh orang yang nalar dan emosinya sudah tertutup. Kita tidak dapat melihat yang ilahi dalam hati tetapi menyadarinya yaitu keseriusan mutlak terhadap tantangan moral.



(sumber image:airynnz.blogspot.com)

Jumat, 07 November 2008

Sabar bukan berarti disuruh KALAH ataupun dilecehkan, dihina, diremehkan; tapi..........Kesabaran sasarannya untuk menuju MENANG !!!!!!!!!!

SABAR ITUH INDAHPenulis : Ibnu Qayyim al-Jauziyah
Sabar bukan berarti menyerah tanpa usaha. Tetapi, sabar bukan pula perjuangan tanpa hasil. Sabar adalah taman kesejukan di antara Ikhtiar maksimal dan tawakal total. Sabar adalah perwujudan keyakinan kuat akan janji Allah. Dengan sabar, hati begitu percaya, bahwa Allah akan segera menyambut niat dan keinginan tulus seorang hamba. Apa jadinya jika hati dipenuhi oleh sergapan ambisi dan pemaksaan kehendak? Tenaga habis, dan niat suci pun hangus oleh obsesi dan prasangka buruk kepada Allah. Tiada kondisi yang paling indah, kecuali menyelipkan sabar; baik di kala senang maupun susah, kaya maupun miskin, senggang maupun sempit. Sebagaimana janji Allah, bahwa hanya hamba-Nya yang istiqamah dan mantaplah yang mampu bersabar, dalam mengarungi kehidupan.

SABAR ADALAH KEMENANGAN

Diceritakan bahwa 'Umar bin al-Khaththab menulis surat kepada Abu Musa al-'Asy'ary, "Segala kebaikan terletak di dalam keridlaan. Maka jika engaku mampu, jadilah orang yang ridla; jika tidak mampu, jadilah orang yang sabar."

innii jazaytuhumu alyawma bimaa shabaruu annahum humu alfaa-izuuna

[23:111] Sesungguhnya Aku memberi balasan kepada mereka di hari ini, karena kesabaran mereka; sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang1027."
ulaa-ika yujzawna alghurfata bimaa shabaruu wayulaqqawna fiihaa tahiyyatan wasalaamaan

[25:75] Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,
ulaa-ika yu/tawna ajrahum marratayni bimaa shabaruu wayadrauuna bialhasanati alssayyi-ata wamimmaa razaqnaahum yunfiquuna

[28:54] Mereka itu diberi pahala dua kali1129 disebabkan kesabaran mereka, dan mereka menolak kejahatan dengan kebaikan, dan sebagian dari apa yang telah Kami rezkikan kepada mereka, mereka nafkahkan.
wajazaahum bimaa shabaruu jannatan wahariiraan

[76:12] Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera,
illaa alladziina aamanuu wa'amiluu alshshaalihaati watawaasaw bialhaqqi watawaasaw bialshshabri

[103:3] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Rabu, 08 Oktober 2008

Berwajah Ceria

"Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah besabda, "Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta"

Dari Abu Hurairah, Rasulullah s.a.w. bersabda:"Kalian bila tidur, maka syetan membuat 3 ikatan di kepala kalian yang membuat tidur kalian nyenyak, kalau kalian bangun dan berdzikir kepada Allah maka lepaslah satu ikatan, kalau wudlu maka lepaslah ikatan kedua dan ketika sholat maka lepaslah ikatan ketiga, maka kalian akan bangun pagi dengan giat dan hati yang bersih, kalau tidak maka kalian akan bangun malas dengan hati yang keruh" (H. R. Muslim)

Pada saat detik2 terakhir kehidupannya, Rosulullah ditanya oleh para istri beliau, ''Siapa di antara kami yang pertama kali akan menemui Anda kelak?''. Dengan suara yang menggetarkan hati, Nabi menjawab, ''Tangan siapa di antara kalian yang paling panjang, itulah yang lebih dulu menemuiku.'' Mereka lalu mengulurkan tangan masing-masing dan membandingkannya satu sama lain. Dugaan mereka, tangan Saudah yang paling panjang. Dialah istri Nabi yang paling tinggi dan besar. Sekitar 10 tahun setelah Rasulullah wafat, ternyata Zainab yang lebih dulu menyusul beliau. Dialah istri Nabi yang perawakannya paling kecil dan dijuluki ''ibu kaum miskin'' yang pemurah hati

"Jika Allah menahan pemberian-Nya padamu, maka pahamilah bahwa itu adalah suatu (kemuliaan) untukmu selama kau pertahankan keislaman dan keimananmu, higga segenap apa yang dilakukan Allah kepada dirimu menjadi karunia pula kepadamu".(Ibnu Athaillah)

Selasa, 07 Oktober 2008

"Senyum Kematian"

Awas Adzab Kubur
Senyuman Menghadapi Kematian


kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wa-innamaa tuwaffawna ujuurakum yawma alqiyaamati faman zuhziha 'ani alnnaari waudkhila aljannata faqad faaza wamaa alhayaatu alddunyaa illaa mataa'u alghuruuri

[3:185] Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.

qul inna shalaatii wanusukii wamahyaaya wamamaatii lillaahi rabbi al'aalamiina

[6:162] Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.

laa syariika lahu wabidzaalika umirtu wa-anaa awwalu almuslimiina

[6:163] Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".

wawashshaa bihaa ibraahiimu baniihi waya'quubu yaa baniyya inna allaaha isthafaa lakumu alddiina falaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuuna

[2:132] Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Ya'qub. (Ibrahim berkata): "Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam".

yaa ayyuhaa alladziina aamanuu ittaquu allaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuuna

[3:102] Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.

Jangan Takut Mati, Kita Pernah Mati, dan Mengalami Kematian Setiap Hari.


kayfa takfuruuna biallaahi wakuntum amwaatan fa-ahyaakum tsumma yumiitukum tsumma yuhyiikum tsumma ilayhi turja'uuna

[2:28] Mengapa kamu kafir kepada Allah, padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan?

allaahu yatawaffaa al-anfusa hiina mawtihaa waallatii lam tamut fii manaamihaa fayumsiku allatii qadaa 'alayhaa almawta wayursilu al-ukhraa ilaa ajalin musamman inna fii dzaalika laaayaatin liqawmin yatafakkaruuna

[39:42] Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan1314. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

Tanda-Tanda Wafat Dalam Khusnul Khatimah (Kesudahan Yang Baik).

walaa tahsabanna alladziina qutiluu fii sabiili allaahi amwaatan bal ahyaaun 'inda rabbihim yurzaquuna

[3:169] Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup248 disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.


farihiina bimaa aataahumu allaahu min fadhlihi wayastabsyiruuna bialladziina lam yalhaquu bihim min khalfihim allaa khawfun 'alayhim walaa hum yahzanuuna

[3:170] Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka249, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.


yastabsyiruuna bini'matin mina allaahi wafadhlin wa-anna allaaha laa yudhii'u ajra almu/miniina

[3:171] Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia yang yang besar dari Allah, dan bahwa Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

Senyuman Kematian

nahnu awliyaaukum fii alhayaati alddunyaa wafii al-aakhirati walakum fiihaa maa tasytahii anfusukum walakum fiihaa maa tadda'uuna

[41:31] Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan akhirat; di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.

nuzulan min ghafuurin rahiimin

[41:32] Sebagai hidangan (bagimu) dari Tuhan Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Senin, 06 Oktober 2008

TIDUR YANG SEHAT








Oleh : Dr. Shah Nawaz Khan
The Review of Religions, April 1993

Semua mahluk hidup memerlukan istirahat setelah melakukan aktivitas / kegiatan, karena aktivitas tersebut menggunakan jaringan sel hidup sehingga akan timbul kerusakan pada jaringan tersebut, istirahat ini bertujuan untuk memperbaiki kerusakan yang dimaksud. Selama kita tidur, tubuh mengganti sel-sel yang rusak dengan yang baru dan limbah serta uap kotor yang terjadi pun dibuang. Tidur ini tidak hanya diperlukan oleh manusia dan hewan saja, tumbuh-tumbuhan pun memerlukannya. Sebagai contoh saja, pada siang hari tumbuhan bunga matahari daun-daun kelopak bunganya terbuka dan menutup kembali pada waktu senja menjelang malam hari.

Mengenai tidur ini, tidak ada aturan kaku dan ketat yang diberlakukan, karena istirahat tidur ini tergantung pada usia, jenis pekerjaan, temperamen setiap individu. Bayi dan anak-anak memerlukan tidur lebih banyak dibandingkan orang dewasa. Pada orang orang yang sudah berumur mereka sebenarnya lebih memerlukan istirahat daripada tidur yang sebenarnya, selama berbaring mereka lebih banyak menggunakan waktu untuk mengubah-ubah posisi berbaringnya saja. Orang yang bekerja dengan menggunakan otak/pikirannya memerlukan lebih banyak tidur dibandingkan dengan orang yang bekerja dengan fisiknya. Orang-orang yang lemah dan sakit-sakitan memerlukan lebih banyak tidur daripada orang sehat. Sebagai suatu ukuran, orang dewasa yang sehat dan banyak bekerja dengan otak/pikiran seyogyanya tidur selama tujuh jam.

Malam hari adalah waktu terbaik untuk tidur. Hal ini bukanlah masalah kebiasaan saja bahwa orang-orang yang bekerja pada siang hari akan tidur pada malam hari, namun secara alamiah terlihat bahwa siang hari lebih cocok untuk bekerja dan waktu malam digunakan untuk beristirahat/tidur. Pelaksanaan diluar aturan alamiah ini akan menimbulkan suatu beban yang lebih besar dan menghasilkan kondisi yang tidak sehat. Sebagai buktinya adalah bahwa para penjaga malam, dan bintang-bintang sinema yang bekerja di malam hari sebagai konsekwensinya harus tidur di siang hari, hal demikian dapat membuat suatu pengaruh yang dapat mengganggu kesehatannya.

Tidur mempengaruhi metabolisme tubuh dan merangsang daya asimilasi, itulah sebabnya jika tidur berlama-lama malah tidak sehat, karena tubuh kita menyerap / mengasimilasi limbah dan uap-uap kotor lagi, sehingga jika kita tidur kelamaan maka akibatnya kita bukannya menjadi segar bersemangat tetapi malah loyo. Disarankan untuk menata selang-selang (periode) aktivitas dan istirahat menjadi lebih pendek. Contoh yang terbaik adalah apa yang dilakukan oleh Rasulullah Muhammad SAW, beliau biasanya pergi tidur tidak terlalu malam kemudian bangun beberapa saat setelah lewat tengah malam untuk melakukan shalat Tahajjud, besoknya beberapa saat menjelang tengah hari beliau tidur sejenak. Ada juga orang-orang yang menyarankan agar pergi tidur larut malam kemudian bangun terlambat, hal seperti ini praktis tidak alamiah. Kita mengetahui bahwa hewan pun termasuk burung-burung bangun di awal waktu pagi, Seorang Muslim diperintahkan untuk bangun awal dan menjalankan shalat subuh dan praktek seperti ini adalah selaras dengan keadaan alami sehingga menyehatkan.

Tidur berbaring dengan posisi telentang adalah kurang sehat, karena menekan atau menyesakkan tulang punggung, bahkan kadangkala bisa menyebabkan kita ingin ke toilet/WC, juga tidur tengkurap atau menelungkup tidak praktis untuk pernapasan. Banyaknya tidur pada sisi kiri badan (menghadap kekiri) bisa menggangu kesehatan kita, karena menghimpit jantung sehingga sirkulasi darah terganggu dan mengurangi pasokan darah ke otak, jika ini terjadi kita akan mengalami mimpi-mimpi sedih memilukan, mimpi buruk/seram (nightmares) bahkan berjalan dalam keadaan tidur (somnabulisme). Posisi tidur terbaik menurut sains adalah pada sisi kanan tubuh (menghadap kekanan). Fakta ini telah diuji melalui riset medis modern yang panjang untuk membuktikan kebenaran ajaran Islam yang berkualitas wahyu, sebagaimana Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan kepada para pengikut beliau untuk tidur berbaring pada sisi badan bagian kanan. Dalam posisi tidur diusahakan agar kepala menghadap ke Utara dan kaki mengarah ke Selatan, sehingga tubuh tidak menolak arus/medan magnet konstan mengaliri sekujur tubuh dari kutub magnetik Utara menuju ke Selatan dan 'terhubung' lancar ke sistem syaraf kita.

Perlu diketahui & diingat sehubungan dengan fenomena tidur ini, yaitu jika terdapat suatu keinginan, niat, ide didalam fikiran kita sebelum tidur maka hal-hal tersebut secara latent mengendap didalam alam bawah sadar kita sepanjang malam dan tanpa disadari akan mempengaruhi pikiran dan tindakan kita. Sebagai contoh, jika seorang anak kecil tertidur dalam keadaan menangis maka pada umumnya saat anak itu bangun dia akan menangis lagi. Selanjutnya, jika seorang bayi jatuh tertidur ketika sedang menyedot susu, ia juga akan membuat gerakan yang serupa ketika terbangun. Oleh sebab itu, kita dianjurkan agar mengarahkan perhatian kita sebelum tidur pada hal-hal yang berhubungan dengan moral dan spiritual..

Rasulullah Muhammad SAW menyuruh kaum Muslim untuk membaca dan merenungkan ayat-ayat Al Quran, yaitu ayat Kursi dan tiga surah terakhir dari Al Quran sebelum tidur. Ayat-ayat tersebut tidak untuk dirapalkan seperti jampi-jampi atau mantera. Sebagaimana dapat diketahui, ayat-ayat tersebut banyak berbicara mengenai keagungan dan keindahan sifat-sifat Tuhan, dan hal ini akan memberikan kesan yang dalam serta kuat di alam fikiran kita. Merenungkan sifat-sifat keTuhanan tersebut akan membersihkan dan meninggikan ruhani serta mendapat perlindungan Allah SWT terhadap segala godaan setan dan hal-hal yang merugikan. Praktek seperti ini jika kita laksanakan dengan baik maka akan menjadi sumber yang besar bagi kekuatan moral.

Tidak dianjurkan langsung tidur setelah makan malam. Ada pepatah lama mengatakan : berjalanlah sejauh 1 mil setelah makan malam, raihlah kebaikan untuk selamanya. Islam juga menganjurkan kita agar secara khusus menjalankan shalat Isya berjamaah di masjid. Perintah ini baik bagi jiwa maupun raga.

Sulit tidur atau tidur dengan kualitas yang buruk sering juga menjadi penyebab dan pendamping penyakit syaraf atau penyakit jiwa. Oleh sebab itu penting sekali untuk mendapatkan istirahat yang baik di malam hari. Sulit tidur bisa diatasi dengan suatu niat untuk tidur. Terdapat beberapa faktor yang membantu kita tidur, antara lain yaitu kebersihan tempat tidur, mandi air hangat, minuman hangat dsb.

Dakwah atau pengajaran Islam memang berdasarkan prinsip-prinsip kesehatan dan bersifat alami. Adalah sangat menyenangkan untuk mempelajari doktrin-doktrin Islam dipandang dari ilmu pengetahuan modern.


PETUNJUK JALAN YANG LURUS

A. Petumjuk Jalan Yang Lurus


“Tunjukkanlah[3] kami ke jalan yang lurus”. (Al-Fatihah; 6)

[3] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. Yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.

Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, [17:9]

1. Jalan Allah SWT

Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus".[Ali ‘Imran/3:51]

Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang kepada (agama)-Nya, niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. [An Nisaa’/4:175]

Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun[4] melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya[5]. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus[6]." [Huud/11:56]

[4]. Yang dimaksud “binatang melata” disini ialah segenap mahluk Allah yang bernyawa.
[5].Maksudnya: menguasainya sepenuhnya
[6]. Maksudnya: Allah selalu berbuat adil.


2. Jalan Para Nabi

sesungguhnya kamu salah seorang dari rasul-rasul, (yang berada) di atas jalan yang lurus, [36:3-4]

3. Jalan Penghambaan

dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus. [36:61]

4. Jalan Tawakal Kepada Allah SWT

Bagaimanakah kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan Rasul-Nya pun berada di tengah-tengah kamu? Barang siapa yang berpegang teguh kepada (agama) Allah maka sesungguhnya ia telah diberi petunjuk kepada jalan yang lurus. [3:101]

5. Jalan Al-Quran

sesungguhnya Al Qur'an ini adalah bacaan yang sangat mulia, [Al Waaqi’ah/56:77]

Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. [Al Maa-Idah/5:16]


“Dan Al-Quran itu adalah kitab yang kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan bertaqwalah agar kamu diberi rahmat.” (QS Al-An’aam/6:155)

Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya disesatkan-Nya[7]. Dan barangsiapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus. [Al An’Aam/6:39]

[7]. Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. Dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.

“Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar, dan sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat, kami sediakan bagi mereka azab yang pedih.” (QS Al-Isra/17:9-10)

6. Jalan Fitrah (Tafsir Ash-Shafi; juz 1, halaman 86)
Al-Quran datang berbicara dengan fitrah manusia mengikuti logika berfikirnya.
Ia diturunkan oleh Allah yang menciptakan fitrah itu. Oleh karena Allah swt tahu segala sesuatu yang layak dan mendatangkan kebaikan kepada fitrah manusia.
Allah mengemukakan kepada fitrah manusia sesuatu hakikat yang memang telah tersimpan didalamnya sebelum dikemukakan oleh Al-quran kepadanya, yaitu bertauhid kepada Allah dengan mengakui keberadaan (wujud) Allah Yang Maha Penciptaserta kewajiban berserah diri kepada Allah Yang Maha Esa dengan ibadah dan taubat bersama seluruh alam semesta bertahmid dan bertasbih. Allah swt menerangkan karakter fitrah manusia sebagai berikut:

Allah swt berfirman:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi". (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Atau agar kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu[8]?"
Dan demikianlah Kami menjelaskan ayat-ayat itu, agar mereka kembali (kepada kebenaran).(Al-A’raaf/7:172-174).

[8]. Maksudnya: agar orang-orang musyrik itu jangan mengatakan bahwa bapak-bapak mereka dahulu telah mempersekutukan Tuhan, sedang mereka tidak tahu menahu bahwa mempersekutukan Tuhan itu salah, tak ada lagi jalan bagi mereka, hanyalah meniru orang-orang tua mereka yang mempersekutukan Tuhan itu. Karena itu mereka menganggap bahwa mereka tidak patut disiksa karena kesalahan orang-orang tua mereka itu.

Allah swt berfirman:

fa-aqim wajhaka lilddiini haniifan fithrata allaahi allatii fathara alnnaasa 'alayhaa laa tabdiila likhalqi allaahi dzaalika alddiinu alqayyimu walaakinna aktsara alnnaasi laa ya'lamuuna

[30:30] Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) Fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut Fitrah itu. Tidak ada perubahan pada Fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui [9], (AR-RUUM (BANGSA RUMAWI) ayat 30)

[9]. Fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. Manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama yaitu agama tauhid. Kalau ada manusia tidak beragama tauhid, maka hal itu tidaklah wajar. Mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

7. Jalan Menuju Surga
Segala puji bagi Allah Rabb alam semesta, shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi dan utusan yang paling mulia.
setiap muslim yang beribadah kepada Allah semata dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Tujuan utama yang sangat urgen bagi setiap muslim adalah ia keluar meninggalkan dunia fana ini dengan ampunan Allah dari segala dosa sehingga Allah tidak menghisabnya pada hari Kiamat, dan memasukkannya ke dalam surga kenikmatan, hidup kekal didalamnya, tidak keluar selama-lamanya.

Kita bermohon kepada Allah yang Maha Hidup, yang tiada Tuhan yang haq selain Dia, untuk menerima segala amalan kita. Sesungguhnya Ia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Setiap Muslim dan Muslimah diperintahkan untuk menuntut ilmu karena dengan menuntut ilmu mereka akan mengetahui tentang agama Islam yang bersumber dari Al-Qur-an dan As-Sunnah. Seorang Muslim tidak akan bisa melaksanakan agamanya dengan benar, kecuali dengan belajar Islam yang benar berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih. Agama Islam adalah agama ilmu dan amal karena Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam diutus dengan membawa ilmu dan amal shalih.
Allah Subhanahu wa Ta ‘ala berfirman:

"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi." (QS. Al-Fath/48: 28)
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
"Barangsiapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat. Barangsiapa memudahkan (urusan) atas orang yang kesulitan, maka Allah memudahkan atasnya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang muslim, maka Allah menutupi (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa menolong hamba selama hamba tersebut senantiasa menolong saudaranya. Barangsiapa yang meniti suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga. Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah Allah (masjid) untuk membaca Kitabullah dan mempelajarinya di antara mereka, melainkan ketenteraman turun atas mereka, rahmat meliputi mereka, Malaikat mengelilingi mereka, dan Allah menyanjung mereka di tengah para Malaikat yang berada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak dapat dikejar dengan nasabnya."
[Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Muslim (no. 2699), Ahmad (1I/252, 325), Abu Dawud (no. 3643), At-Tirmidzi (no. 2646), Ibnu Majah (no. 225), dan Ibnu Hibban (no. 78-Mawaarid), dari Shahabat Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu.]